Postingan

Deva, Purnamaku dalam Bayang Semu

Gambar
ditempat ini, tempat yang dipenuhi orang-orang duduk saling berhadapan. berdua. berpasangan. mataku seakan ingin memejam untuk beberapa lama. karena bangku tepat dihadapanku hanya dipenuhi bayang. ya, aku duduk sendirian. dengan beban yang begitu berat menimpa pundakku, memenuhi pikiranku. tentang kamu yang sedari dulu ku tunggu namun tak pernah datang walau hanya sekedar menanyakan apa kabar. padahal jika saja kau tahu, draft pesan di ponselku sangat menumpuk hanya berisi pesan apa kabar yang aku tujukan padamu namun hanya mengendap disana tanpa pernah berani aku sampaikan. "dev, aku rindu". gumamku dalam hati sembari menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya begitu pelan. rasanya sesak ini butuh ruang lain. tubuhku meronta tak tahan lagi menahan segala perasaan diam-diamku ini padanya. aku memang seringkali menghabiskan waktu hanya untuk duduk sendiri menghabiskan segelas cappucino sampai tak tersisa. "deva" sebuah nama yang tak lagi asing ditelinga. seseor

Tuhan, Jangan Biarkan Aku Jatuh Cinta

Gambar
26 September,2017 manusia-manusia dibumi berproses. menjalankan apapun yang ia bisa jalankan walau hanya sekedar menarik dan menghela napas diatas tempat tidurnya. begitupun dengan aku. seseorang yang sedari dulu begitu mencintai tulisanku sendiri. haha. pekerjaan yang sia-sia. hampir setiap hari aku membuka ulang segala hal yang pernah aku catat. tentang aku, kamu, dia, mereka, atau hanya sekedar tentang malam yang begitu terasa dingin. dan tahukah kamu bahwa hari ini, di bumi yang sama akupun sedang berproses. bukan lagi melangkah, bukan lagi membicarakan sejarah, jauh dari hal itu. ini tentang perasaan yang sedari dulu kututup rapat-rapat. ini tentang hati yang sedari dulu tak ingin di hinggapi. ini tentang seseorang yang datang kemudian menepi. ini tentang cinta. setelah waktu mengurungku dalam kesendirian, menghambat seluruh otakku untuk memberi perhatian lebih kepada manusia lain, hari ini semuanya berbeda. seseorang itu datang dengan sangat sopan. memberi salam dan

Tempat Pulang Setelah Sekian Lama Kedinginan

Yogyakarta, 24 September 2017  Malam yang hening. aku kembali teringat pada beberapa hal yang berubah hari demi hari belakangan ini. semuanya terlihat begitu baik. langkahku seakan melunak meminta istirahat. perjalanan jauh yang aku tempuh rasanya ingin lekas di akhiri. dan hari itupun aku berhenti. didepan kedua matanya yang teduh, tawanya yang renyah, juga perhatiannya yang megah. ia memintaku duduk disampingnya. menanyakan kabar, apakah aku masih baik-baik saja. dengan mata yang bengkak karena air mata yang tak henti mengalir. dengan kaki yang penuh luka-luka kecil karena berkilo-kilo berjalan tanpa arah. dengan bibir yang begitu kering bahkan senyumpun terasa perih. tetapi, dia tetap ada. bersabar menunggu jawaban. menunggu aku menceritakan perihal perjalananku yang terasa melelahkan itu. aku memulai pembicaraanku dengan tawa. tawa yang diakhiri oleh tetes air mata. aku bersyukur, akhirnya aku dapat menepi atau selamanya mencoba berhenti. begitu panik dengan keadaanku, peluknya

SEBATAS ILUSI ?

26 Agustus 2017. Yogyakarta istimewa. percaya tidak percaya, setelah dia(ku) memutuskan pergi ada banyak sosok yang mulai mendekati. mereka datang dengan seribu pesona yang membuatku jatuh hati. namun tetap saja, dia(ku) menduduki peringkat satu dihati. katanya moveon itu butuh tempat baru. bukan mengalah pada keadaan lalu terpuruk, tapi melawan keadaan dan mulailah pindah. pindah ke sesuatu yang lain. yang lambat laun akan menggantikan seluruhnya dalam jiwamu. itu pun aku lakukan. sebenarnya aku tidak menyukai orang-orang yang berlalu lalang mampir dibaris chatinganku setiap hari. menyapaku setiap pagi, memberiku semangat untuk menjalani hari, juga mengajakku sekedar untuk menikmati jogja malam hari. yah, sebagai seseorang yang berusaha untuk mencapai moveon maka aku pun menanggapi walau hanya setengah hati. ada yang hanya bertahan satu dua hari, dua tiga minggu, tiga empat bulan, bahkan satu tahun lebih menjalani waktu yang tidak jelas denganku. tanpa tahu apa isi hati kita masing

Tuanku yang Hilang

Gambar
pukul 01.19 WIB didalam kamar yang cukup sempit hanya ditemani nada-nada yang semakin menyulut perasaanku. kehidupanku semakin kesini semakin membaik. cerita lama itu sudah mulai bisa aku terima. perasaan yang menghantui malam-malamku pun sudah bisa ku redam. setidaknya, aku tidak dibuat menangis lagi olehnya. walau harus aku lewati malam yang panjang karena begitu sulit terlelap. dimana semua isi kepalaku dipenuhi oleh bayangmu. dirimu yang sudah pergi jauh namun bayangannya begitu melekat dalam otak. semoga setelah segalamu denganku berakhir, bahagiamu bertambah. ah, harusnya aku tidak berdoa begitu, kepergianku inipun karena kau ingin lebih berbahagia tanpa aku. oh iya, beberapa hari yang lalu aku bermimpi tentang kamu. kita duduk beralaskan pasir putih sambil menatap ombak. menikmati semilir angin yang membuat hatiku begitu damai. persis, sedamai aku dahulu ketika berada disampingmu. dan diam-diam kau suka sekali menatapku. emmm... sebenarnya akupun begitu. wajahmu itu a

Mengikhlaskan, sulitkah?

Gambar
menatap layar kosong. membaui hening. sendiri.  memikul seribu alasan mengapa aku terus bertahan pada kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. ah, lagi-lagi kisahku berakhir memilukan. cinta yang harus aku bangun sendirian, tak punya tempat berlabuh karena pelabuhan mendadak penuh sejak kedatanganku. aku harus mencintai seseorang yang mencintai orang lain. aku harus pura-pura bahagia melihat dia membahagiakan pasangannya. aku harus pura-pura tegar mendengar kabar bahwa sebentar lagi mereka akan bertunangan. entah benar atau tidak.  kau tahu diary, sangat panjang waktu yang sudah aku jalani tanpa siapapun. aku hanya belajar mengikhlaskan hati untuk melihat segala alur cerita yang berantakan. cinta yang harusnya berakhir bahagia malah menjadi derita. yaps, mungkin benar seperti yang dikatakan bang wira dalam bukunya, bahwa " Denganmu, Jatuh cinta adalah patah hati paling sengaja" . ya, seperti itulah aku. aku jatuh cinta sekaligus patah hati. semuanya berbarengan tanpa perna

PADA AKHIRNYA AKU YANG HARUS MEMBUATMU PATAH HATI

Pada akhirnya, pertemuan harus benar-benar ku akhiri. saat-saat yang menyakitkan sudah seharusnya ku buang jauh. perihal cinta yang pernah kita janjikan akan bahagia sudah tidak ada lagi gunanya. terimakasih sekali lagi kuucapkan pada waktu yang sempat terbuang hanya untuk mendengarkan cerita keluh kesahku. untuk waktu yang sempat kau sisihkan hanya untuk bertemu dengan seseorang seperti aku. semoga setelah ini, kau akan bahagia dengan sebenar-benarnya bahagia. karena yang aku rasakan, bersamaku hanya menuai pertengkaran belaka dan itu terlalu menyiksa. hingga akhirnya kau pun pergi begitu saja. aku memang sempat mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu. namun perlu kau tahu pula bahwa hati tidak selamanya bisa menerima luka. bahwa mata tidak selamanya bisa menyembunyikan air mata. pada saatnya semua akan meluap secara bersamaan. seperti yang aku rasakan saat ini.  tidak usah khawatir tentang bagaimana kehidupanku selanjutnya. karena waktu pasti akan membawaku pada kisah cinta yang baru