Deva, Purnamaku dalam Bayang Semu
ditempat ini, tempat yang dipenuhi orang-orang duduk saling berhadapan. berdua. berpasangan. mataku seakan ingin memejam untuk beberapa lama. karena bangku tepat dihadapanku hanya dipenuhi bayang. ya, aku duduk sendirian. dengan beban yang begitu berat menimpa pundakku, memenuhi pikiranku. tentang kamu yang sedari dulu ku tunggu namun tak pernah datang walau hanya sekedar menanyakan apa kabar. padahal jika saja kau tahu, draft pesan di ponselku sangat menumpuk hanya berisi pesan apa kabar yang aku tujukan padamu namun hanya mengendap disana tanpa pernah berani aku sampaikan. "dev, aku rindu". gumamku dalam hati sembari menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya begitu pelan. rasanya sesak ini butuh ruang lain. tubuhku meronta tak tahan lagi menahan segala perasaan diam-diamku ini padanya. aku memang seringkali menghabiskan waktu hanya untuk duduk sendiri menghabiskan segelas cappucino sampai tak tersisa. "deva" sebuah nama yang tak lagi asing ditelinga. seseor